Sabtu, 02 Maret 2013

arti busung dada


Suatu waktu aku harus membuka mata
Dan memahami arti asa ini
Aku ingin terbang dan berteriak pada burung yang berkicau
"Aku harus bangkit dari keterpurukan"
Atas nama persahabatan kaki ini melangkah
Berat memang meninggalkan ego yang terarah jauh darinya
Namun inilah pilihan
Taukah engkau wahai melodi?
Adzan ini telah melucutiku akan arti sebuah nama
Kehidupan
Dapatkah engkau mendengarku wahai dzat dari segala dzat?
Hidup ini masih tetap penuh dengan lumeran ego
Hanya estetika dan kenikmatanlah yang daku harap
Tanpa usaha dan doa ala kadarnya
Namun,
Sejak ku temukan ragam manusia dalam sifatnya
Telinga ini sedikit mendengar dan memahami
Aku hidup bukan sendiri
Aku hidup bukan dalam sempurna
Namun sebaliknya
Aku hidup jauh dalam palung kekurangan
Di sekitarku mata-mata tajam tak berhenti tersorot
Di sekitarku kepala-kepala hebat tak berhenti memeras otak
Di sekitarku mulut-mulut orator tak berhenti mengguncang podium
Dan di hadapanku hanya ada seonggok daging bernafas yang tak pernah berhenti membanggakan diri
Dan kini ia merunduk
Mencari arti busung dadanya   

0 komentar:

Posting Komentar